by

Bencana di Aceh Sejak Januari Hingga Maret 2019 Mencapai 146 Kali Bencana

Banda Aceh 01.04.2019 – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Mencatat:

1. Kejadian : 146 kejadian bencana di Aceh sejak Januari hingga Maret 2019.

2. Korban : 2 orang meninggal, 10 orang terluka, dan 17.608 jiwa terdampak bencana. Jumlah pengungsi sebanyak 325 orang serta 2.839 rumah terdampak.

3. Kerugian mencapai : 35 Miliyar rupiah.

4. Kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 69 kali Jumlah kejadiannya terjadi kenaikan atau peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang hanya 24 kali di periode bulan yang sama. Kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini sebanyak Rp.16.035.000.000,-

5. Bencana yang paling banyak memakan korban pada awal 2019 adalah banjir genangan dan banjir bandang di Aceh Tenggara yang merendam 2.171 rumah dan berdampak pada 8.378 jiwa. Total kerugian dari seluruh bencana banjir genangan dan banjir bandang mencapai Rp. 13.530.000.000,-

6. Kebakaran hutan dan lahan juga terjadi yakni sebanyak 23 kali menghanguskan 51 hektar lahan di awal tahun 2019 (Januari-Maret) dengan prediksi kerugian Rp.360.000.000,-

7. Angin Puting Beliung terjadi sebanyak 22 kali paling banyak terjadi di Kabupaten Bener Meriah yakni 5 kali kejadian dengan total kerugian yang dialami sebanyak Rp. 2.105.000.000,-

8. Gempa bumi terjadi 3 kali  yakni di Kabupaten Aceh Barat, Simeulue dan Aceh Singkil dengan magnitude yang berkisar antara 5,1-5,5 SR dan tidak berpotensi Tsunami.

9. Intensitas Longsor juga masih tinggi dari bulan Januari-Maret 2019 tercatat 13 kali kejadian dan paling banyak terjadi di Kabupaten Bener Meriah dan Gayo Lues. Kerugian akibat bencana ini mencapai Rp. 3.343.500.000,-

10. Semua bencana juga berdampak pada 4 (empat) sarana pendidikan, 1 (satu) sarana kesehatan dan 3 (tiga) sarana pemerintahan.

Karena kebakaran pemukiman masih menduduki peringkat pertama, BPBA menghimbau kepada semua pihak agar meningkatkan upaya mitigasi dan cegah bencana kebakaran. Kepada BPBD kabupaten kota agar meningkatkan upaya pencegahan terhadap kebakaran rumah.

Mengingat kebakaran hutan dan lahan juga terjadi yakni sebanyak 23 kali di awal tahun 2019(Januari-Maret), BPBA laksanakan Workshop Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) Aceh sebanyak tiga tahap yakni di Banda Aceh, Meulaboh dan Takengon yang direncanakan sepanjang Tahun Anggaran 2019.

Kalak BPBA menyebut bahwa pemateri yang dihadirkan pada Workshop tersebut terdiri dari BPBA, BNPB, BMKG, KODAM IM, POLDA ACEH dan DLHK Aceh. Diharapkan pada akhir kegiatan ini nantinya peserta workshop dapat lebih memahami Kebijakan Nasional tentang Karhutla, Potensi Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, Partisipasi TNI dan Masyarakat dalam Karhutla, Penegakan Hukum dalam Kebakaran Hutan dan Lahan serta Kebijakan Pemerintah Aceh dalam Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan.

“Betapa pentingnya dilakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian Karhutla karena telah menjadi isu Nasional bahkan Internasional akibat dampak kerugian yg ditimbulkan kejadian tersebut.” Ungkap Teuku Dadek didampingi oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBA, Ir. M. Syahril, MM.

BPBA sangat concern untuk melakukan upaya-upaya penguatan Organisasi/Instansi terkait Pencegahan dan Pengendalian Karhutla di Aceh dengan pengalokasian  pada Tahun Anggaran 2019 untuk Pengadaan Sarana dan Prasarana Penanganan KARHUTLA melalui pelaksanaan Workshop dan Bimbingan Teknis bagi petugas guna peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusianya. (HJ)

Sumber: Pusdatin BPBA

Foto: Ilustrasi

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed