by

Dampak Banjir di Aceh Tenggara Menyisakan Material Sampah

Kutacane-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir  di Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, pada Kamis malam (14/4) menyisakan sampah di wilayah terdampak dan akses jalan.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, kondisi ini menghambat aksesibilitas warga karena terkendala material terbawa banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara bersama dinas terkait mengerahkan alat berat untuk membersihkan sampah tersebut.

“Sebanyak 2 ekskavator dan 1 grader berada di lokasi terdampak untuk memindahkan material, seperti kayu, batu dan lumpur,” kata Abdul dalam siaran pers BNPB yang diterima RRI.co.id, Jumat (15/4/2022).

Sementara itu, pada hari ini, Jumat (15/4), BPBD menginformasikan warga yang akan melakukan perjalanan dapat melewati jalan alternatif Semadam – Lawe, Serke – Suka, Dame – Lawe dan Sigala-gala.

Selain itu, pantauan dini hari tadi menyebutkan perlu penanganan prioritas di Kecamatan Semadam. Hal ini disebabkan akses jalan Kutacane – Medan terputus akibat arus sungai yang deras dan aspal terkelupas terbawa arus banjir. Petugas melaporkan material sampah kayu menumpuk.

Diketahui, banjir yang menerjang 4 kecamatan ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah Aceh Tenggara. Selain itu, pemicu banjir juga disebabkan tanggul jebol dan pendangkalan sungai sehingga ketika hujan terjadi debit air Sungai Lawe Kinga, Pasir Puntung dan Kayu Mbelin meluap pada Kamis malam, pukul 19.58 WIB. Ketinggian genangan saat banjir terjadi sekitar 50 – 100 cm.

Sejumlah wilayah pada 4 kecamatan terdampak yaitu Desa atau Gampong Pinding, Kuning I dan Lawe Hijo di Kecamatan Bambel, Gampong Pasar Puntung, Kampung Baru dan Lawe Beringin di Kecamatan Semadam, Gampong Kayu Mbelin di Kecamatan Lawe Sigala-gala, serta Gampong Kuta Lesung, Teger Miko dan Buah Pala di Kecamatan Lawe Sumur.

Dampak kerugian material akibat banjir tercatat beberapa unit rumah terendam, tanggul Sungai Lawe Kinga jebol, 4 jalan nasional terendam, 1 jembatan penghubung Kutacane – Medan putus serta 1 pondok pesantren terdampak. BPBD setempat masih mendata rumah dan fasilitas lain yang terdampak.

“Banjir tidak mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka. Namun demikian, BPBD masih mendapat jumlah keluarga terdampak atau pun mereka yang melakukan evakuasi,” terangnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan, prakiraan cuaca pada hari ini, Jumat (15/4), wilayah yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tenggara masih berpeluang hujan ringan-hujan petir. Sementara itu, sebagian wilayah Aceh berpeluang curah hujan tinggi atau lebih dari 300 mm/bulan pada April 2022.

Menyikapi potensi selama bulan April ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi potensi bahaya banjir susulan. Lakukan upaya kesiapsiagaan keluarga, seperti penyiapan tas siaga bencana, mendiskusikan langkah-langkah apabila terjadi banjir dan rute evakuasi ke tempat aman, serta tetap menerapkan protokol kesehatan di tempat evakuasi sementara.

Pemerintah dan warga sedini mungkin melakukan upaya pencegahan dan mitigasi secara serius sehingga dampak maupun risiko dapat dihindari atau pun dicegah, seperti naturalisasi sungai, pembersihan saluran air yang tersumbat sampah atau pun pengecekan tanggul.

Di samping itu, apabila terjadi hujan lebat dengan durasi lama, persiapkan upaya evakuasi mandiri atau pun menghubungi petugas untuk pertolongan evakuasi ke tempat aman.

 

 

Sumber

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed