Jakarta-Nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (22/4/2024) sore. Menurut Bloomberg, rupiah naik 23 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp16.237 per dolar AS.
Penguatan rupiah tidak terlepas dari surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan pada bulan lalu membukukan surplus USD4,47 miliar.
Sedangkan secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Januari-Maret 2024 mencapai USD7,31 miliar. “Ini sesuai ekspektasi pada analis ,” kata analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi, Senin (22/4/2024).
Kinerja perdagangan luar negeri Indonesia menunjukkan daya tahannya di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik global. Neraca perdagangan Indonesia sudah membukukan surplus selama 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Ekspor Indonesia pada Maret 2024 mencapai USD22,43 miliar, atau naik 16,40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan nilai impor per Maret 2024 sebesar USD17,96 miliar, turun 2,60 persen dari bulan Februari 2024.
Dari sisi eksternal, Ibrahim melihat masih ada kekhawatiran pasar terhadap tingkat suku bunga yang masih tinggi. Di sisi lain, mereka juga lega melihat meredanya konflik geopolitik di Timur Tengah.
“Pasar akan fokus pada indeks harga pengeluaran pribadi (PCE) yang akan dirilis pada Jumat (26/4/2024),” ujar Ibrahim. Menurut dia, pelaku pasar memperkirakan data PCE per Maret 2024 masih stabil.
Data ekonomi lainnya yang ditunggu pasar adalah indeks pembelian manager (Purchasing Managers’ Index/PMI) per April 2024. Ini akan memberi gambaran mengenai aktivitas bisnis di suatu negara.
“Pasar akan mengawasi ketat setiap isyarat mengenai kenaikan suku bunga dan perubahan kebijakan di masa depan,” kata Ibrahim. Termasuk keputusan suku bunga Bank of Japan yang akan disampaikan pada Jumat (26/4/2024).
Comment