Menyeberang Sungai dengan ‘Perahu Raja’
SINGKIL – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah, sepertinya tak ingin menyianyiakan kunjungan kerjanya di Bumi Sepakat Segenep. Usai bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Jadi Kabupaten Aceh Singkil KE-25, di halaman Kantor Bupati Singkil, bersama Isteri dan Ketua DPRA Zulfadli dan Pj Bupati Aceh Singkil Azmi, Gubernur berziarah ke makam Syekh Ali Al Fansyuri, yang merupakan Ayahanda dari Ulama Besar Syekh Abdurrauf As-Singkili.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit dari Kota Singkil, Gubernur dan rombongan tiba di tepi Sungai Simpang Kanan. Selanjutnya, Gubernur dan rombongan menyeberangi Sungai Simpang Kanan. Perjalanan menantang membelah Sungai Simpang Kanan menggunakan ‘perahu raja’ cukup memacu adrenalin. Wajah-wajah ceria akan perjalanan ziarah perdana ke makam Ulama Aceh terpancar saat perahu raja dan beberapa boat mulai membelah sungai.
Suasana keceriaan di atas boat mendadak hening dan khidmat, saat perahu raja menepi dan Gubernur serta rombongan menjejakkan kaki di lokasi makam Ali Fansyuri, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari bibir Sungai Simpang Kanan.
Bersama Istri dan Ketua DPR Aceh serta Bupati Aceh Singkil, Pj Gubernur kemudian larut dalam dzikir dan do’a yang dipimpin oleh Ustad Azwar Ramnur, setelah sebelumnya mendengarkan penjelasan singkat tentang perjalanan dakwah Syekh Ali Fansuri dari Wanhar Lingga.
Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pj Bupati Aceh Singkil yang telah mengantarkan dirinya dan rombongan berziarah ke Makam Syek Ali Al-Fansuri, yang berada di Dusun Datar Desa Sungai Mas, Singkil. “Kepada Pak Bupati dan jajaran serta Forkopimda Aceh Singkil, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena sudah mengantar kami bersama Ketua DPRA berziarah, karena ziarah ini memberi pelajaran berharga bahwa kematian itu pasti dan tentu saja kita harus benar-benar siao dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi kematian,” kata Pj Gubernur berpesan.
Bustami menjelaskan, ziarah hari ini merupakan sebuah napak tilas yang baik, tentang bagaimana perjalanan spiritual Aceh Singkil di masa lalu. “25 tahun, sudah seperempat abad Singkil berdiri. Sejarah panjang yang mendasari berdirinya Singkil sejak lampau harus kita jadikan alas pijak bagi arah pembangunan Singkil yang lebih baik, untuk mewujudkan masyarakatnya yang sejahtera” ujar Gubernur.
“Hanya dengan niat tulus, komitmen bersama dan kekompakan, Insya Allah kita pasti bisa mewujudkan Aceh Singkil yang maju dan sejahtera, seperti yang dicita-citakan para leluhur kita,” imbuh Gubernur. []
Comment