Indonesia Targetkan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 100 Gigawatt

Jakarta-Indonesia menargetkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) hingga mencapai total kapasitas 100 gigawatt (GW). Demikian disampaikan Outreach and Stakeholder Manager PMSE PLTS Terapung Cirata, Respati Adi Katmoyo, Rabu (17/12/2025) di Purwakarta, Jawa Barat.

“Untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia diperlukan 1.000 PLTS seperti PLTS Terapung Cirata,” ujarnya. Menurut dia, pemanfaatan waduk sebagai lokasi PLTS memberikan keunggulan tersendiri, terutama dari sisi kemudahan akuisisi lahan.

“Kami bisa memanfaatkan sekitar 250 hektare area waduk untuk PLTS,” ujarnya. PLTS Terapung Cirata tercatat sebagai yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 192 megawatt peak (MWp).

Selain menghasilkan energi bersih, lanjut Respati, keberadaan PLTS terapung juga mampu menekan laju evaporasi air waduk. Saat kemarau, PLTS terapung dapat berkontribusi menahan penurunan volume air di sejumlah waduk.

“Sinergi PLTA dan PLTS sangat baik untuk mendukung ketahanan energi dan pengelolaan sumber daya air,” ujarnya. Dengan potensi sekitar 192 waduk di seluruh Indonesia, pengembangan PLTS terapung masih sangat terbuka.

“Ini juga berpeluang menjadi salah satu pilar utama bauran energi nasional ke depan,” kata Respati. PLTS Terapung Cirata merupakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar pertama yang dibangun dan dioperasikan di Indonesia.

Sebagai pengelola PLTS ini adalah PT Pembangkitan Jawa Bali Masar Solar Energi (PMSE). Ini merupakan perusahaan patungan antara PT PLN Nusantara Renewables dan Masdar dari Uni Emirat Arab.

Kehadiran proyek ini tidak hanya menandai langkah penting dalam transisi energi nasional. Ini juga berperan strategis dalam pengembangan sumber daya manusia dan teknologi PLTS di Tanah Air.

 

 

Sumber: RRI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *