Banda Aceh|aksesharian-Alhamdulillah, satu lagi pasien positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), berinisial Ih (37), warga Kota Banda Aceh, yang dirawat di RSUDZA Banda Aceh. dinyatakan sembuh, dan sudah meninggalkan rumah sakit sejak Rabu (3/6/2020) malam.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) saat melaporkan perkembangan terakhir penanganan Covid-19 per tanggal 04 Juni 2020, pukul 15.00 wib, kepada awak media di Banda Aceh, Kamis (4/6/2020)
SAG menjelaskan, Ih dinyatakan sembuh berdasarkan hasil dua kali pemeriksaan swab-nya yang terakhir dengan RT-PCR, dan dua kali konfirmasi Negatif virus corona. Artinya, Ih sudah sembuh setelah dirawat sejak 28 Mei 2020 oleh Tim Medis Penyakit Insfeksi Emerging Covid-19, RSUDZA Banda Aceh.
“Hasil pemeriksaan swab Ih terakhir, dua kali berturut-turut, terkonfirmasi Negatif,” tegas SAG.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ih merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG). Meski ia memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan Covid-19 di Sumatera Utara, namun tidak menunjukkan gejala demam tinggi, flu, maupun nyeri tenggorokan. Ia melakukan pemeriksaan swab dengan RT-PCR untuk kepentingan perjalanannya ke luar Aceh.
Berdasarkan hasil pemeriksaan swab-nya itulah diketahui Ih positif Covid-19 dan kemudian dirawat di Ruang Isolasi Pionere, RSUDZA Banda Aceh. “Alhamdulillah, kita bersyukur Ih telah sembuh dan kita harapkan tetap menjalankan Protokol Kesehatan selama proses pemulihannya, harap SAG.
Selanjutnya SAG mengatakan, saat ini masih ada satu lagi kasus positif Covid-19 yang masih dirawat di Aceh, yakni Muk (51) warga Kabupaten Aceh Tamiang. Ia melakukan isolasi mandiri dan kondisinya kian membaik. Muk menunggu hasil uji swab yang diambil tim medis tiga hari lalu, dan sedang diperiksa oleh Balai Litbangkes Aceh.
“Mari kita berdoa agar Muk segera sembuh, dan semoga tidak ada lagi kasus baru infeksi virus corona di Aceh,” harap SAG.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan sembuhnya Ih maka data Covid-19 Aceh kembali terkoreksi. Jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 20 orang, namun jumlah yang sembuh menjadi 18 orang, yang masih dirawat 1 orang, dan 1 orang meninggal dunia, pada akhir Maret 2020.
Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh hingga hari ini sebanyak 2.131 orang. Ada penambahan 31 orang dibandingkan data kumulatif kemarin, 2.100 orang.
“Dari 2.113 ODP tersebut , sebanyak 111 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan, 2.020 orang telah selesai menjalani proses pemantauan atau isolasi secara mandiri,” kata SAG.
Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sebanyak 108 kasus, seperti data sehari sebelumnya. Tidak ada penambahan PDP baru hari ini. Rinciannya, PDP yang sedang dirawat sebanyak 2 orang, sudah sembuh 105 orang, dan meninggal dunia sebanyak 1 orang. PDP meninggal tercatat hanya 1 kasus pada Maret 2020 lalu.
Donor darah
Sementara itu, sebelum menyampaikan update informasi harian Covid-19, SAG melakukan donor darah di Poliklinik Kesehatan Sekretariat Daerah Aceh. Ia mengikuti ajakan Plt Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah, MT, dan Sekda Aceh dr Taqwallah, M.Kes yang mendonorkan darahnya, Rabu (27/05/2020), lalu.
SAG mengatakan, seluruh pejabat struktural, Pegawai Negeri Sipil, dan tenaga kontrak, di lingkungan Pemerintah Aceh—termasuk Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan para aparaturnya—tampak antusias mengikuti kegiatan donor darah yang digagas Plt Gubernur Nova Iriansyah. Beliau memberi contoh sebagai pendonor darah secara berkala di PMI Banda Aceh.
“Yang menggugah, Pak Nova mengajak dan memberi contoh sebagai pendonor rutin PMI. Begitu juga Pak Sekda Taqwallah, sehingga semua tergugah memberi darahnya untuk kehidupan orang yang sangat membutuhkan,” ujarnya.
SAG menjelaskan, gerakan penyadaran peduli sesama itu dimulai Rabu (3/6/2020) di Poliklinik Setda Aceh—seminggu setelah Plt Gubernur dan Sekda Aceh mendonorkan darahnya Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Banda Aceh.
“Kemarin berhasil dikumpulkan sebanyak 156 kantong darah, dan hari ini terkumpul 47 kantong lagi,” ujar SAG.
Menurut SAG, kegiatan donor darah ini sangat membantu orang yang hidupnya sangat tergantung pada darah donor. Ia memberi contoh orang dengan thalasemia, korban kecelakaan, penderita penyakit tertentu saat dioperasi. Karena itu, ia mengamini apa yang disampaikan Plt Gubernur Nova usai melakukan donor darahnya minggu lalu, “Setetes darah kita adalah kehidupan bagi yang lain”.
Lebih lanjut, mantan Humas Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) itu mengatakan, darah bukan sediaan pabrikasi yang dapat diproduksi sesuai permintaan pasar. Bila tak ada pendonor, persediaan darah di bank darah PMI bisa kosong sama-sekali. Karena itu, perlu kesadaran sebanyak mungkin orang menjadi pendonor darah secara berkala. Selain menyehatkan bagi dirinya juga menyelamatkan kehidupan orang lain, katanya.
Selain SAG, tampak Kasubbag Peliputan dan Media Massa Biro Humas dan Protokol Sekda Aceh, M.Gade, dan tim rilis kehumasan yakni Abdul Hadi (fotografer), Ilham (cameraman) , dan Muhammad Rafsanjani (perilis), yang ikut mendonorkan darahnya[*]
Comment