MEUREUDU – Ibarat Oase, kehadiran Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Ummul Ayman Pidie Jaya, merupakan sebuah terobosan pendidikan, yang sangat selaras dengan kekhususan Aceh sebagai negeri yang menjalankan syariat Islam.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam sambutannya pada Wisuda Perdana STIS Ummul Ayman, Selasa (2/3/2020).
“Kehadiran STIS Ummul Ayman ibarat oase di tengah padang pasir, menjadi sumber mata air ilmu pengetahuan yang menyegarkan dan tiada habisnya. Terutama bagi generasi-generasi muda Pidie Jaya. Oleh karena itu, keberadaan Kampus ini patut diapresiasi, karena sekolah tinggi ini tidak hanya mencetak sarjana dunia tetapi juga sarjana akhirat karena STIS Ummul Ayman mengintegrasikan ilmu agama dan umum dalam bidang Hukum Islam dan Hukum Ekonomi Syariah,” ujar Gubernur.
Gubernur mengimbau seluruh civitas akademika STIS Ummul Ayman untuk terus melakukan inovasi dan terobosan dalam mencetak generasi-generasi Islami berkualitas yang siap menghadapi tantangan global. Karena Aceh masih membutuhkan para intelektual yang tidak hanya mampu menguasai pendidikan dunia, tetapi juga mampu bermuamalah dengan dunia keagamaan.
“Hari ini merupakan hari penuh kebahagiaan bagi kita semua karena hari ini menjadi momen keberhasilan bagi anak, adik, abang, dan rekan kita dalam menyelesaikan studinya di STIS Ummul Ayman. Untuk itu, Saya atas nama Pemerintah Aceh mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan/wisudawati,” kata Nova.
Dalam sambutannya, Gubernur juga mengingatkan, selain menjadi sebuah kebanggaan, wisudawan perdana STIS Ummul Ayman. Para alumni memiliki tugas berat menjaga citra almamater saat kembali ke masyarakat nanti.
“Jangan lupa untuk terus menjaga citra almamater. Jangan pernah terbersit di pikiran kalau setelah wisuda urusan Anda dengan kampus ini selesai. Baik buruknya wajah STIS Ummul Ayman di tengah-tengah masyarakat nanti, salah satunya tergantung dari tindak-tanduk para lulusannya. Maka dari itu, kami menitip pesan agar para alumni senantiasa menunjukkan jati diri sebagai seorang intelektual sejati,” pesan Gubernur.
Selain itu, Gubernur juga berpesan agar para alumni terus mengembangkan dan menata diri agar menjadi pribadi lebih baik dari sebelumnya, baik dari segi emosional maupun spiritual.
“Selepas Anda meninggalkan kampus ini, proses menuntut ilmu belumlah selesai. Menggali ilmu pengetahuan dapat dilakukan di mana saja, baik dari lembaga pendidikan, lapangan pekerjaan, dari proses kreativitas, dan sebagainya. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti belajar dan tetaplah menjadi pribadi-pribadi rendah hati seraya terus menggali pengetahuan dari lingkungan baru yang akan dimasuki nanti,” kata Nova.
Gubernur juga berpesan kepada para orangtua dan alumni STIS untuk merubah cara pandang, tidak semata menyasar menjadi Aparatur Sipil Negara atau pegawai di instansi swasta.
“Kita harus mandiri, jangan lagi berpikir untuk menjadi ASN atau pegawai swasta. Mulailah berdikari bangun usaha sendiri karena sektor UMKM cukup menjanjikan dan menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi,” imbau Gubernur.
Di akhir sambutannya, Gubernur mengumumkan, bahwa Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia setiap tahun memberangkatkan putra-putri Aceh untuk belajar ke luar negeri. Untuk itu, Gubernur mengajak para alumni dayah maupun STIS Ummul Ayman untuk turut mengajukan berkas pada program beasiswa tersebut.
“Terima kasih kami ucapkan kepada segenap pihak yang selama ini telah membantu STIS Ummul Ayman dari berbagai aspek. Kepada Pemkab Pidie Jaya, agar terus memantau perkembangan kampus ini, dimana masih ada kekurangan agar dapat segera dibantu. Pemkab juga dapat melakukan berbagai kerjasama dengan melibatkan STIS, baik dengan civitas akademika maupun para lulusannya. Semoga STIS Ummul Ayman terus maju dan berkembang sehingga dapat menjadi kebanggaan masyarakat Pidie Jaya, dan para lulusannya menjadi putra-putri terbaik daerah yang mampu berkiprah membangun kabupaten ini menjadi lebih maju lagi,” pungkas Nova.
Senada dengan Gubernur, Ketua STIS Ummul Aiman Muhammad Zukhdi, dalam sambutannya juga mengingatkan para lulusan agar menjaga nama baik almamater dan mengamalkan ilmu didapat di tengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua Koordinatorat Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) wilayah V Aceh Warul Walidin, dalam sambutannya menegaskan, bahwa Gubernur Aceh adalah sosok yang sangat pro dengan syariat Islam dan pendidikan Islam di Aceh.
“Pak Gubernur adalah sosok yang sangat peduli dengan pendidikan Islam, peduli dengan Syari’at Islam. Hari ini, seharusnya Pak Nova mengikuti sejumlah kegiatan di Banda Aceh, saya tahu karena saya juga turut diundang dalam pertemuan tersebut. Namun beliau lebih memilih ke datang ke Pidie Jaya untuk menghadiri wisuda perdana di STIS Ummul Ayman,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Ar-Raniry itu.
Kehadiran Gubernur disambut langsung oleh Ulama kharismatik Aceh sekaligus Pendiri Ummul Ayman Waled Nuruzzahri atau akrab disapa Waled Nu, Bupati Pidie Jaya Ayyub Abbas.
Prosesi wisuda sebanyak 118 lulusan STIS Ummul Ayman berlangsung dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh hadirin diwajibkan mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. Panitia juga menyediakan hand sanitizer dan sejumlah tempat cuci tangan portabel.[]
Comment