Aceh Tamiang |aksesharian-Lomba Asman Toga adalah upaya pemerintah menggalakkan kembali warisan indatu, yaitu pemanfaatan pekarangan rumah untuk pemenuhan kebutuhan obat keluarga. Oleh karena itu, keberhasilan menjadi juara bukanlah tolok ukur keberhasilan program Asman Toga, hal yang lebih penting adalah kesinambungan Asman Toga di masyarakat luas.
Pesan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati dalam sambutannya pada Pertemuan dengan Tim Penilai Lomba Asman Toga dan Akupresur di Gampong Paya Rahat, Kamis (19/9/2019).
“Menjadi juara memang penting karena bisa kita jadikan sebagai penyemangat. Namun, yang harus menjadi perhatian bersama adalah kesinambungan program ini. Masyarakat harus melihat Asman Toga sebagai upaya pemerintah menggalakkan kembali warisan indatu, dalam menyediakan tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masing-masing,” ujar Dyah Erti.
Selama ini, sambung Dyah Erti, TP PKK Aceh terus mendorong agar masyarakat aktif memanfaatkan halaman rumahnya untuk menanam TOGA. Bahkan, PKK Aceh telah membentuk Asman Toga di sejumlah daerah.
“Gerakan ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan keluarga, tapi juga menjadi sarana untuk melestarikan budaya leluhur sehingga semangat masyarakat Aceh kembali mengembangkan TOGA. Setiap tahun, kita menggelar lomba Asman Toga dan Akupresur tingkat provinsi. Kita juga melibatkan desa-desa untuk ikut dalam lomba tingkat nasional,” ujar Dyah Erti.
Sebagaimana diketahui, kelompok Asman Toga Assyfa I Gampong Paya Rahat, Kecamatan Banda Mulia, menjadi nominasi empat besar untuk kategori kawasan kota/desa terpencil dan sangat terpencil, pada Lomba Asman Toga dan Akupresur tingkat nasional.
Senada dengan Dyah Erti, Nur Indah selaku tim penilai kegiatan Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga dari Kementerian Kesehatan RI, juga mengingatkan, bahwa suksesnya program ini bukan saat menjadi juara, tapi kesinambungan program ini pasca lomba.
“Jadi, berapapun peringkat yang diperoleh oleh kelompok Asman Toga Assyifa I, Toganya harus tetap berlanjut, karena fokus kegiatan ini bukan semata mencari juara tapi yang terpenting adalah mensosialisasikan kebiasaan para indatu, yaitu menyediakan tanaman obat keluarga di pekarangan rumah setiap warga. Tim akan kembali turun ke desa ini untuk melihat perkembangan program Asman Toga di Paya Rahat,” kata Nur Indah.
Sebelumnya, Dyah Erti bersama Kepala Dinas Kesehatan Aceh dan Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Tamiang, bersama tim penilai dari Kementerian Kesehatan meninjau dan menilai etalase Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga (Asman Toga) di Puskesmas Banda Mulia Kecamatan Banda Mulia.
Selanjutnya, Dyah Erti dan rombongan juga meninjau Asman Toga di Kantor Camat Banda Mulia. Rombongan diterima langsung oleh Camat Banda Mulia Muhammad Farij. Wanita yang juga menjabat sebagai Pembina Bunda PAUD Aceh ini, singgah di Kantor Datuk Penghulu atau Keuchik Paya Rahat untuk meninjau Asman Toga di kantor tersebut.