by

Banda Aceh Berlakukan Lockdown Lokal

Banda Aceh| aksesharian-Pemerintah Kota Banda Aceh melakukan lock down lokal seiring meningkatnya jumlah orang positif terjangkit virus corona di kota ini.

Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar dan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Jumat (27/3/2020) melakukan pertemuan mendadak. Keduanya membahas sejumlah langkah kebijakan yang akan dilakukan setelah kota ini lock down lokal.

Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar menyampaikan dalam pertemuannya dengan Wali Kota Banda Aceh disepakati bahwa pemerintah Kota Banda Aceh mengambil langkah untuk melakukan lock down lokal demi melindungi 265 ribu warga Kota Banda Aceh dari virus mematikan ini.

“Dalam pertemuan mendesak dan darurat antara Kami selalu Ketua DPRK Banda Aceh dengan Pak Walikota Banda Aceh pada Jum’at malam (27 Maret 2020), mengingat sudah ada dua (2) warga Kota Banda Aceh yang dinyatakan positif Covid-19 serta puluhan orang berstatus ODP sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Aceh pada 27/03/20, maka ada berapa poin penting yang Kami sepakati demi untuk kepentingan 265rb Warga Kota Banda Aceh,” kata Farid.

Dalam hasil pertemuan tersebut, juga menyepakati untuk mendesak semua pihak berwenang untuk menutup akses Bandara Sultan Iskandar Muda. Selain itu juga diusulkan Pemerintah Provinsi Aceh juga melakukan hal yang sama, lock down lokal.

Berikut 15 poin penting yang telah disepakati oleh Pemerintah Kota Banda Aceh :

1. Kota Banda Aceh akan memberlakukan ‘Partial Lockdown’ atau Lockdown Lokal, terutama kawasan yang tempat tinggal pasien dan terpapar Covid-19, serta kawasan yang sudah terdata Orang Dalam Pemantauan (ODP),

2. Karena Kota Banda Aceh sebagai ibukota Propinsi Aceh makan Walikota Banda Aceh akan segera menyurati Pemerintah Aceh agar Kota Banda Aceh dapat diberlakukan ‘Lockdown’ serta mengusulkan Lockdown untuk Wilayah Propinsi Aceh.

3. Pemko Banda Aceh akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak terkait agar Bandara Sultan Iskandar Muda untuk ditutup, ini penting dilakukan karena setiap harinya ada puluhan atau ratusan penumpang yang datang dari Jakarta sebagai kawasan suspect Covid-19. Artinya setiap hari ada puluhan atau mungkin ratusan ODP (Orang Dalam Pemantauan) akan masuk ke Kota Banda Aceh atau menyebar ke seluruh Aceh,

4. Pemko akan meminta kepada Pemerintah Aceh untuk mendesak pihak Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kementerian Perhubungan agar Terminal Type A Batoh dapat dibatasi atau ditutup, terutama untuk bus yang datang dari dan menuju ke Medan, Prop. Sumut.

5. Bus angkutan barang akan diperiksa secara selektif dengan melibatkan pihak terkait dan pihak keamanan,

6. Pintu masuk dari Pelabuhan Ulee Lheu akan di perketat pengawasannya, terutama untuk orang asing.

7. Pengawasan terhadap orang yang masuk melalui Terminal L300 di Lueng Bata akan diperketat,

8. Terkait banyaknya pintu masuk ke Banda Aceh melalui Kab. Aceh Besar, maka Pemko Banda Aceh akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Aceh Besar dengan melibatkan pihak TNI dan Polri,

9. Tim Siaga Bersama Penanggulangan Covid-19 Kota Banda Aceh diminta untuk segera melakukan gerak cepat termasuk melakukan mapping (pemetaan) dampak dari pemberlakuan Lockdown Lokal dan Lockdown Total nantinya, seperti dampak ekonomi, sosial, keamanan, dll

9. Bagi sekolah yang berada di bawah kewenangan Pemko Banda Aceh yaitu PAUD, TK, SD dan SMP sederajat diperpanjang masa libur dan belajar di rumah hingga tgl 1 Juni 2020.

10. Walikota akan meminta para Camat untuk segera menginstruksikan para Keuchik se Kota Banda Aceh untuk mempercepat pembentukan Tim Siaga Covid-19 di setiap gampong, dengan memberlakukan ‘Pageu Gampong’, akan segera disusun SOP bagi warga yang baru datang dari luar kota serta bagi para tamu yang datang ke gampong, dst

11. Pemko melalui dinas terkait akan melakukan operasi pasar untuk memastikan ketersediaan kebutuhan warga, terutama sembako. Langkah ini penting dilakukan karena harga bahan-bahan sembako sudah mulai melonjak naik,

12. Perlu segera disiapkan kebutuhan RSU Meuraxa sebagai rumah sakit rujukan bagi pasien suspek Covid-19 seperti kesiapan tenaga medis dan paramedis, kesiapan sarana dan prasarana, kesiapan alat pelindung diri (APD) yang standar bagi para tenaga kesehatan, dll

13. Dipandang perlu agar pemko untuk dapat menyiapkan sebuah tempat khusus (seperti mess atau penginapan) yang representatif bagi para tenaga medis dan paramedis yang menjalankan misi mulia penanganan pasien Covid-19 di RSU Meuraxa sebagai RS milik Pemko Banda Aceh. Termasuk disediakan transportasi khusus antar jemput serta disiapkan segala kebutuhan yang diperlukan konsumsi dll,

14. Tempat keramaian yang sudah diinstruksikan ditutup spt Warkop, cafe dll namun masih belum maksimal penerapannya akan dilakukan upaya secara persuasif oleh pihak terkait termasuk keamanan.

15. Proses sosialisasi dan edukasi terkait wabah virus corona akan digencarkan baik melalui jalur pemerintah dari kota ke kecamatan hingga gampong, serta memberdayakan mobil keliling milik pemko. Ini penting dilakukan untuk membentuk kesadaran warga kota akan dampak dan bahaya dari Covid-19.[]

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed