Padang-Sebanyak 6.002 warga Sumatera Barat (Sumbar) terpaksa mengungsi, dampak dari gempa berkekuatan 6.1 magnitudo yang terjadi pada pukul 08.39 WIB, Jumat kemarin.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan, sebagian besar warga mengungsi tersebut tersebar di 35 titik Kabupaten Pasaman Barat, 1000 di antaranya di Kabupaten Pasaman.
“Dari jumlah warga yang mengungsi, BPBD Kabupaten Pasaman Barat mencatat 5 ribu warga di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali,” kata Abdul melalui keterangan pers, Sabtu (26/2/2022).
Data BNPB per Sabtu, pukul 02.35 WIB dini hari tadi, total warga meninggal dunia sebanyak 8 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 76 orang.
Jumlah tersebut merupakan gabungan dari korban di Pasaman Barat. Di mana warga meninggal dunia sebanyak 3 orang, luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang.
Sedangkan di Kabupaten Pasaman, BNPB mencatat warga meninggal dunia 5 orang, luka-luka 25 orang. Saat ini masih dilakukan pencarian terhadap 6 orang yang diperkirakan tertimbun longsor.
“Data warga terdampak lainnya tercatat di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 16 KK (kepala keluarga, red) atau 53 jiwa. Dari jumlah tersebut 1 KK atau 2 jiwa mengungsi ke tempat kerabat,” tambah Abdul.
Sementara wilayah Kabupaten Agam, satu bayi dikabarkan menderita luka-luka dan telah mendapatkan perawatan medis.
Dampak Kerusakan
Tidak hanya pada manusia, gempa juga berdampak pada kerusakan bangunan. Total kerusakan yang dipicu gempa antara lain rumah rusak berat (RB) 103 unit, rusak sedang (RS) 5 unit, rusak ringan (RR) 317 unit, fasilitas pendidikan RB 3 unit, balai masyarakat RR 1 unit, Aula Bupati Pasaman Barat RR 1 unit, serta kerusakan yang belum terkategori seperti fasilitas ibadah 2 unit, fasilitas umum lain 1 unit dan bank 1 unit.
Dari total kerusakan rumah tersebut, berikut rincian data di setiap kabupaten; di wilayah Kabupaten Pasaman, rumah rusak berat sebanyak 100 unit dan rusak ringan 300 unit, sedangkan di Kabupaten Pasaman rumah rusak 10 unit. Di mana petugas masih menentukan kategori kerusakan.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, rumah rusak berat sebanyak 3 unit, rusak sedang 5 unit dan rusak ringan 6 unit. Sedangkan di Kabupaten Agam, tercatat satu rumah rusak ringan.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam gempa bumi melalui SK bernomor 188.45/160/BUP-PASBAR/2022. Masa tanggap darurat akan berlaku selama 14 hari, terhitung pada 25 Februari hingga 10 Maret 2022.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga terdampak antara lain terpal dan tenda pengungsian, makanan siap saji, air bersih maupun perlengkapan keluarga.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto bersama jajaran dan perwakilan Komisi VIII Lisda Hendarjoni telah berada di lokasi terdampak dan diterima oleh Gubernur Sumatra Barat pada hari ini. Dia ingin memastikan dukungan sumber daya, perangkat dan alat utama dalam penanganan darurat.
Selain itu, Suharyanto meminta pos komando (posko) di tiap kabupaten dan kota terdampak untuk terbentu dan berkoodinasi langsung dengan posko provinsi maupun Pusat Pengendalian Operasi BNPB.
Pada masa penanganan darurat ini, selain pelayanan warga terdampak, priortas utama dalam 7 kali 24 jam ke depan yaitu pencarian dan penyelamatan korban gempa.
Comment