JANTHO – Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti mengajak seluruh pelajar tingkat SMA agar menjauhi segala bentuk narkoba, serta berkomitmen pada diri sendiri untuk tidak pernah mencoba ataupun menggunakan barang terlarang tersebut.
Ajakan itu disampaikan Dyah dalam Sosialisasi Bahaya Narkoba yang diselenggarakan TP PKK Aceh berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Aceh dan Badan Narkotika Negara (BNN) Provinsi Aceh di Aula SMA Modal Bangsa, Sabtu (10/4/2021).
Dyah menerangkan, penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja makin meningkat. Hal itu terbukti berdasarkan hasil penelitian BNN tahun 2019, pravelensi tertinggi yang rentan terdampak dari barang haram itu adalah para kelompok pendidikan tamatan SMP dan SMA.
Dyah menegaskan, yang demikian itu patut menjadi perhatian bersama, sebab, para bandar narkoba, kini telah menyasar pada kelompok berpendidikan menengah, dan itu tentunya akan berdampak negatif pada kemunduruan generasi Aceh. “Akibat narkoba pada pelajar akan menimbulkan kemalasan belajar dan suka bolos, tawuran, putus sekolah, jadi bandit, jadi pengguna atau pengedar, yang mana ujung-ujungnya bisa masuk penjara atau jadi over dosis,” kata Dyah.
Oleh karenanya, TP PKK Aceh bersama Dinas Pendidikan Aceh dan BNNP Aceh, selain bermaksud mengingatkan terkait pencegahan, namun juga bermaksud untuk membentuk agen perubahan, agar generasi Aceh terselamatkan dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
“Karena remaja itu cenderung lebih mendengarkan sesama temannya, jadi kami maunya anak anakku sekalian jadi duta perubahan. Karena sekarang ini kondisi kita sedang darurat narkoba, berbagai macam modus pengedaran sudah ditemukan,” ujar Dyah.
Untuk mencegah dan menghindari narkoba di kalangan remaja, Dyah menyebutkan, para kaum muda yang notabenenya mayoritas pelajar itu harus memperkuat keimanan, serta ketaqwaan kepada Allah. Sealu melibatkan diri dalam hal positif, mendengarkan nasihat orang tua atau keluarga terdekat apabila menghadapi semua persoalan.
Kemudian, menjauhi lingkungan atau pergaulan yang dirasa membawa dampak negatif bagi sikap dan perilaku. Dan yang terpenting adalah berkomitmen pada diri sendiri untuk tidak mencoba atau bahkan menggunakan napza.
“Tentu semua ini juga harus dibarengi dengan pola hidup sehat,” pungkasnya.
Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNP Aceh Nia Dahrika Putri, menerangkan pecandu narkoba akan kesulitan sembuh total meski sudah menjalani rehabilitasi.
Artinya, orang menggunakan narkoba tidak akan bisa pulih 100 persen, sebagaimana orang yang belum pernah menyentuh narkoba.
Ia mengungkapkan, remaja, perempuan dan anak adalah kelompok yang sangat rentan terhadap peredaran narkoba, yang saban hari semakin variatif modus peredarannya. “Maka itu, Jangan pernah tergiur dengam tawaran bandar narkoba, jangan terpengaruh omongan teman yang mengatakan bahwa kita bisa ganteng dan keren dengan narkoba. Sebab tidak ada hidup yang suskes dengan narkoba” ujarnya.
Pertemuan itu menerapkan protokol kesehatan, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, agar terhindar dari penularan Covid-19.[]
Comment