Jakarta-Polri melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dalam kasus kebakaran tangki Pertalite milik PT Pertamina di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (13/11/2021). Ada lima saksi yang diperiksa, kelimanya bukan berasal dari internal Pertamina.
Kelima saksi tersebut ada seorang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sementara keempat orang lainnya berasal dari lokasi kejadian yang saat itu menyaksikan, mendengar, merasakan langsung bagaimana peristiwa itu terjadi.
“Saksi itu adalah saksi dari BMKG, dan 4 saksi eksternal Pertamina yang berada di lokasi kejadian ada saat itu,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mako Brimob, Depok, Minggu (14/11/2021).
Penyidik kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan menurunkan tim Puslabfor dan Inafis.
PT Pertamina (Persero) telah mencabut Status darurat (emergency) pada pukul 09.15 WIB, Minggu (14/11/2021), setelah petugas berhasil memadamkan api secara menyeluruh di area Kilang Cilacap.
Pertamina memastikan, selama terjadi kebakaran tangki, seluruh operasional Kilang Cilacap berjalan dengan normal seperti biasanya, sehingga pasokan BBM dan LPG tidak terganggu akibat insiden tersebut.
“Malah beberapa produk ini di atas standar minimum, jadi ini sudah melebihi standar stoknya,” kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dikutip dari laman resmi pertamina.
Evaluasi dan Investigasi yang menyeluruh terkait insiden di Kilang Cilacap tersebut juga akan dilakukan oleh Pertamina. Selain itu, masyarakat di sekitar lokasi kilang Cilacap yang sempat dialihkan ke lokasi telah kembali ke rumah masing-masing. Pihaknya menyiapkan tim medis jika memang diperlukan.
“Jadi penanganan masyarakat merupakan prioritas utama Pertamina. Saya ucapkan terima kasih kepada tim Pertamina dan semua pihak baik di daerah maupun pusat. Kami pastikan bahwa pasokan BBM dan juga Elpiji kepada masyarakat tidak mengalami gangguan dan kilang tetap kami operasikan secara normal,” pungkasnya.
Sumber
Comment