by

Pemerintah Aceh gelar Buka Puasa Bersama dengan Ulama se Aceh

Banda Aceh – Pemerintah Aceh melaksanakan kegiatan buka puasa bersama dengan para pimpinan dayah se Aceh, di Anjong Mon Mata, Sabtu 18/05. Mereka semua, kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah adalah guru bangsa yang menempati posisi strategis yaitu mitra yang memberikan kontribusi pemikiran dan mengawal setiap kebijakan pemerintah Aceh. 

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menggelar buka puasa bersama dengan para ulama dari seluruh Aceh, di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur, Sabtu 18 Mai 2019.

“Atas Pemerintah Aceh, kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi mendalam atas dedikasi dan pengabdian yang telah dilakukan selama ini,” kata Nova di hadapan seratusan ulama.

Di antara mereka yang hadir dalam ramah tamah itu adalah Abu Tu Blang Bladeh atau lebih dikenal Abu Tu Min, Abu Lam Kawe, Waled Marhaban, Waled Nu, Aba Asnawi Lamno, Abon Arongan, Abu Paloh Gadeng, Ayah Cot Trung, Abi Jafar Lung Angen, Abu Daud Hasbi, Abu Tanjong Bungong dan Waled Husaini.
Nova menyebutkan hubungan dan komunikasi antara ulama dan umara di Aceh harus terus dipelihara dengan baik khususnya untuk mengajak dan memerintahkan umat kepada hal-hal yang bermanfaat serta melarang hal yang membawa mudharat bagi bangsa dan umat ini.
“Umat Islam akan baik dan maju jika para pemimpin dan ulamanya baik, sebaliknya jika keduanya rusak, maka umatpun pasti akan rusak,” kata Nova.
Nova menambahkan, pemerintah Aceh berkomitmen penuh untuk selalu menjaga hubungan baik dengan seluruh ulama
di Aceh. Bagi pemerintah, ujar Nova, keharmonisan dan kebersamaan antara ulama dan umara adalah sebuah keniscayaan untuk menjamin keberlangsungan pembangunan masyarakat Aceh berdasarkan syariat Islam seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang.
Karena itu, Nova berharap agar ulama memberikan peran secara maksimal untuk memberikan petunjuk dan bimbingan atas setiap problematika sosial yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu Abi Daud Hasbi, Pimpinan Perhimpunan Dayah Inshafuddin yang mewakili para ulama, mengatakan ada dua golongan dari manusia yaitu ulama dan umara. Apabila dua golongan itu baik, kata Abi Daud, baik pula para umat. “Jika tidak umat ini akan kacau,” katanya. Untuk itu ia mengajak pelaku pemerintahan untuk bergerak bersama membicarakan persoalan pembangunan Aceh.
Abi Daud mengatakan, para ulama pimpinan dayah yang hadir dalam kegiatan itu meminta perhatian pemerintah, khususnya dalam hal pembangunan dayah dan pesantren. “Yakin dan percaya, Aceh maju karena dayah dan pasantren ada,” kata Abi Daud. Apalagi, tambah beliau, para murid yang menuntut ilmu di dayah dan pesantren terus bertambah.
Dalam kesempatan itu, Abi Daud juga berpesan agar para ulama untuk tidak terkotak-kotak. Para ulama, haruslah tetap berdiri sebagai pengayom bagi masyarakat.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed