Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah secara konsisten mendorong akselerasi produksi udang. Pemerintah mentargetkan tahun 2024 produksi udang menyentuh angka 2 juta ton dengan peningkatan nilai ekspor sampai 250 persen.
Menurutnya, dengan peningkatan tersebut Indonesia diharapkan dapat masuk ke dalam lima besar eksportir perikanan dunia. “Upaya ini sudah barang tentu bukan hal mudah tapi tidak berarti tidak mungkin,” kata Luhut lewat keterangannya, Rabu (26/10/2022).
“Pasar udang dunia saat ini sekitar USD25 miliar. Namun kita baru bisa mencapai market share 10 persen saja,” ujarnya.
Menko Luhut menyampaikan adanya tantangan persaingan dengan berbagai negara produsen udang di dunia. Seperti Ekuador, Thailand, Vietnam, hingga India.
Hal tersebut, kata Luhut, mengharuskan Indonesia bertindak lebih cepat. Yaitu dengan mengembangkan integrasi hulu hilir industri udang yang lebih efisien dan berdaya saing.
“Kita perlu memperkuat kedua aspek penting Industrialisasi udang. Yaitu hulunisasi dengan pengembangan kapasitas, kualitas dan produktivitas tambak,” ucapnya.
“Dan hilirisasi dengan pengembangan produk olahan bernilai tambah. Diversifikasi (penganekaragaman) produk perikanan untuk bisa masuk ke pasar-pasar regional dan global secara kompetitif,” katanya.
Selain itu, kata Luhut, penting juga untuk melakukan penetrasi ke pasar-pasar baru yang potensial. Hal tersebut juga mengingat kebutuhan pangan berbasis laut (blue food) saat ini semakin meningkat.
“Kita harus melakukan perbaikan sistem produksi di hulu. Kemudahan perizinan, dukungan infrastruktur produksi, irigasi dan sistem logistik perikanan yang efisien,” ujarnya.
“Skema perkreditan yang mudah dan murah, tata kelola yang transparan dan akuntabel. Serta inovasi teknologi dan manajemen,” ucap Menko Luhut.
Selanjutnya untuk meningkatan gairah investasi udang, Kemenkomarves bersama sejumlah pihak terkait bersama-sama menyelesaikan dan menyepakati pedoman penyederhanaan perizinan usaha. Hal ini untuk mempermudah skema perizinan melalui Online Single Submission (OSS) sebagai amanat UU Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020.
: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah secara konsisten mendorong akselerasi produksi udang. Pemerintah mentargetkan tahun 2024 produksi udang menyentuh angka 2 juta ton dengan peningkatan nilai ekspor sampai 250 persen.
Menurutnya, dengan peningkatan tersebut Indonesia diharapkan dapat masuk ke dalam lima besar eksportir perikanan dunia. “Upaya ini sudah barang tentu bukan hal mudah tapi tidak berarti tidak mungkin,” kata Luhut lewat keterangannya, Rabu (26/10/2022).
“Pasar udang dunia saat ini sekitar USD25 miliar. Namun kita baru bisa mencapai market share 10 persen saja,” ujarnya.
Menko Luhut menyampaikan adanya tantangan persaingan dengan berbagai negara produsen udang di dunia. Seperti Ekuador, Thailand, Vietnam, hingga India.
Hal tersebut, kata Luhut, mengharuskan Indonesia bertindak lebih cepat. Yaitu dengan mengembangkan integrasi hulu hilir industri udang yang lebih efisien dan berdaya saing.
“Kita perlu memperkuat kedua aspek penting Industrialisasi udang. Yaitu hulunisasi dengan pengembangan kapasitas, kualitas dan produktivitas tambak,” ucapnya.
“Dan hilirisasi dengan pengembangan produk olahan bernilai tambah. Diversifikasi (penganekaragaman) produk perikanan untuk bisa masuk ke pasar-pasar regional dan global secara kompetitif,” katanya.
Selain itu, kata Luhut, penting juga untuk melakukan penetrasi ke pasar-pasar baru yang potensial. Hal tersebut juga mengingat kebutuhan pangan berbasis laut (blue food) saat ini semakin meningkat.
“Kita harus melakukan perbaikan sistem produksi di hulu. Kemudahan perizinan, dukungan infrastruktur produksi, irigasi dan sistem logistik perikanan yang efisien,” ujarnya.
“Skema perkreditan yang mudah dan murah, tata kelola yang transparan dan akuntabel. Serta inovasi teknologi dan manajemen,” ucap Menko Luhut.
Selanjutnya untuk meningkatan gairah investasi udang, Kemenkomarves bersama sejumlah pihak terkait bersama-sama menyelesaikan dan menyepakati pedoman penyederhanaan perizinan usaha. Hal ini untuk mempermudah skema perizinan melalui Online Single Submission (OSS) sebagai amanat UU Cipta Kerja Nomor 11 tahun 2020.
Comment