Rumah Sakit Apung (RSA) yang digagas oleh dr Lie Agustinus Dharmawan tenggelam di sekitar perairan Selat Sape, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/6/2021) lalu.
Insiden nahas itu terjadi ketika kapal tengah berlayar dari Pulau Tenau, Kupang, NTT menuju Torano, Sumbawa Besar, NTB, usai menyelesaikan tugas medis di Pulau Tenau.
“Pada 16 Juni telah terjadi musibah RS Apung dr Lie yang sedang berlayar dari Pulau Tenau ke Pulau Sumbawa yang membuatnya karam,” kata dr Lie seperti dilnsir dari laman doctorshare.org dilihat rri.co.id, Sabtu (19/6/2021).
Sejak tahun 2013, RSA dr Lie Dharmawan sudah berlayar ke pelbagai wilayah Indonesia untuk melayani kesehatan masyarakat di pelosok-pelosok.
Selama berlayar menjalankan misi kemanusiaan, sudah ada ribuan warga yang mendapatkan pelayanan medis di Kapal Rumah Sakit ini.
Lie menyatakan, tengah menelusuri penyebab tenggelamnya rumah sakit apung yang memiliki julukan ‘Bahenol’ tersebut.
Sebelum kejadian nahas itu, RSA dr Lie Dharmawan baru saja menyelesaikan pelayanan medis di Pulau Semau, Kupang, pada 7-14 Juni 2021.
“Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Semua anak buah kapal (ABK) yang berjumlah enam orang selamat,” kata dia.
Semua ABK, lanjut dia, berhasil menyelamatkan diri menggunakan sekoci sebelum mendapat pertolongan dari kapal penumpang KM Niki Sejahtera arah Surabaya.
“Termasuk kapten kapal. Puji Tuhan mereka semua selamat sehingga tidak ada korban jiwa,” ungkap Lie.
Lie mengakui tenggelamnya Rumah Sakit Apung itu akan mempengaruhi program yang tengah dijalankan oleh Yayasan Dokter Peduli yang menaunginya.
Tapi, Lie menegaskan semangat menjangkau dan membantu masyarakat di berbagai wilayah pelosok Indonesia tidak akan pernah padam.
“Kami akan bangkit dan kembali berlayar dengan “bahenol” baru, dengan RSA dr Lie Dharmawan kedua dalam waktu dekat,” kata Lie.
Sumber: rri.co.id
Comment