BANDA ACEH – Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Aceh, Selasa (15/06/2021) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Serbaguna Setda Aceh. Rakor itu dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr. Taqwallah M.Kes, bersama Kasdam Iskandar Muda dan Wakapolda Aceh.
Rakor itu diikuti juga oleh seluruh unsur Satgas Covid-19 Aceh. Ikut juga Wali Kota Banda Aceh, Langsa, Lhokseumawe, Bupati Aceh Besar, Pidie serta para Kepala SKPA yang mengikutinya secara virtual.
Sekda Aceh mengatakan, Rakor tersebut merupakan rapat ketiga yang dilakukan bersama dengan pihak Polda Aceh dan Kodam Iskandar Muda. Di mana rapat pertama digelar di Mapolda Aceh dan yang kedua di Makodam Iskandar Muda.
Selain itu, Sekda mengatakan, lewat forum itu, diharapkan agar semua pihak terkait untuk mengaktifkan seluruh Posko Covid-19 di seluruh Aceh, mulai dari posko pusat hingga tingkat gampong. Sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Sekda mengaku secara pribadi ia telah melihat semua lapisan masyarakat sudah berusaha maksimal. Saat melewati beberapa gampong di Aceh, hampir semuanya telah meletakkan spanduk peringatan bahaya covid.
“Misal spanduk dengan tulisan tidak menerima masyarakat pendatang tanpa surat swab,” kata Sekda. “Artinya kesadaran masyarakat sudah sangat baik.”
Sementara itu Kepala Staf Kodam Iskandar Muda (Kasdam IM), Brigjen TNI Joko Purwo Putranto, mengatakan perlu upaya bersama memberantas covid-19. Hal yang paling mendasar yang harus dilakukan adalah disiplin menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal itu kata dia, memang sederhana namun sangat sulit diterapkan.
“Kalau kita lengah bisa bahaya. Karena itu laksanakan apa yang menjadi syarat, dengan demikian kita sudah meminimalisir terkena virus,” kata Joko.
Ia menambahkan, menjadi tugas bersama, mulai dari pemerintah, TNI hingga Polri untuk meningkatkan disiplin masyarakat. Dengan kerja bersama itu, disiplin masyarakat bisa meningkat. “Ini tantangan kita. Harus bersama tidak boleh bekerja sendiri-sendiri.”
Wakapolda Aceh, Brigjen Pol. Raden Purwadi, mengatakan perlu kerja ekstra dan mengevaluasi kinerja semua lintas hingga ke tingkat paling bawah, untuk menyukseskan berbagai program penanganan covid. Pihaknya bahkan mengintervensi hingga ke tingkat Polsek untuk berjalannya berbagai program.
“Di tempat kami, kapolsek yang tidak berbuat kita ganti. Itu salah satu bentuk evaluasi kita, dengan itu kita tahu sampai ke tingkat bawah semua bekerja dan berkoordinasi dalam menangani covid ini,” kata Raden.
Wakapolda Aceh itu yakin, dengan kerja bersama, upaya memutus mata rantai penyebaran covid dapat dilakukan.
Raden juga menjelaskan rekomendasi Polda Aceh kepada Satgas Covid-19. Di antaranya adalah percepatan program vaksinasi dan memaksimalkan fungsi Posko PPKM Mikro. Selanjutnya adalah meningkatkan penegakan disiplin protokol kesehatan dan mobilitas masyarakat dan antisipasi meningkatnya kasus jelang libur idul fitri.
Polda juga menekankan pentingnya penanganan hulu sebagai kunci penanganan covid. Artinya peran kepala keluarga dan perangkat desa sangat penting. Bukan hanya itu, jelang Idul Adha, Majelis Permusyawaratan Ulama perlu mengeluarkan tausiyah terkait kegiatan ibadah serta teknis penyembelihan dan pembagian hewan Qurban. []
Comment