Banda Aceh|aksesharian – Di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pemerintah Aceh akan terus melakukan pengawasan terhadap penerapan Gerakan Bersih, Rapi, Elok dan Hijau (Bereh) dan penerapan protokol kesehatan di seluruh Satuan Kerja Perangkat Aceh harus dilaksanakan dengan disiplin.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Sekretaris daerah Aceh Taqwallah, saat memimpin rapat secara daring via video converence dengan seluruh Kepala SKPA, di ruang rapat Sekda Aceh, Kamis (4/6/2020).
“Sebelum pandemi Covid-19, Pak Plt Gubernur telah menggagas dan mengkampanyekan perilaku hidup bersih dan sehat, terutama di lingkungan SKPA. Nah, di masa di masa pembatasan dan penerapan protokol kesehatan akibat pandemi Covid-19, Gerakan Bereh tentu harus kita perkuat dan dijalankan secara disiplin,” ujar Sekda.
Taqwallah menambahkan, kunjungan ke SKPA yang dilakukan kemarin (Rabu, 3/6) adalah salah satu bentuk pengawasan terhadap penerapan gerakan Bereh dan penerapan protokol kesehatan di masing-masing SKPA.
“Meski ada beberapa catatan-catatan perbaikan yang harus segera ditindaklanjuti oleh beberapa SKPA, namun secara umum penerapan Gerakan Bereh dan protokol Kesehatan sudah baik,” sambung Taqwallah.
Donor Darah SKPA
Dalam rapat yang juga dihadiri oleh Ratna, selaku Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) Banda Aceh itu, Sekda juga mengingatkan agar para Kepala SKPA kembali mengimbau seluruh stafnya untuk turut mendonorkan darah.
“Kebutuhan darah di masa pandemi ini tentu tetap tinggi, namun karena adanya sejumlah pembatasan, maka stok di PMI tentu menipis. Beberapa waktu lalu saya turut mendampingi Pak Plt Gubernur bersama Wakil Ketua DPRA Hendra Budian mendonorkan darah di UTD PMI Banda Aceh. Usai donor darah, Pak Nova mengimbau masyarakat untuk ikut mendonor secara sukarela,” kata Sekda.
Sekda menambahkan, dalam beberapa hari ini, para Kepala SKPA dan staf telah secara sukarela mendonorkan darah. Taqwallah berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat Aceh untuk turut mendonorkan darah secara sukarela.
“Selain menolong orang yang membutuhkan, donor darah juga menyehatkan tubuh karena darah kita secara alamiah akan terus diperbaharui,” imbuh Taqwallah.
Sementara itu, Kepala UTD PMI Banda Aceh menyampaikan apresiasi atas inisiasi dan imbauan Plt Gubernur Aceh kepada seluruh jajarannya untuk mendonorkan darah ke PMI
“Terima kasih kepada Pak Nova Iriansyah dan Pak Sekda atas inisiasi donor darahnya. Sejak 29 Mei hingga kemarin, PMI sudah menerima sumbangan darah sebanyak 254 kantong. Yang terbanyak kemarin di Setda Aceh Pak, total ada 78 kantong darah yang disumbangkan. Hari ini belum masuk datanya Pak. Di Setda Aceh kebetulan banyak yang ingin mendonor, maka kami buat dua gelombang, kemarin dan hari ini,” ujar Ratna.
Ratna mengakui, tingginya antusiasme SKPA untuk mendonorkan darah membuat UTD PMI Banda Aceh harus menggilir jadwal donor darah karena keterbatasan personil dan armada serta peralatan.
“Antusiasmenya tinggi Pak, jadi kami harus menggilir. Dalam kesempatan ini, kami juga mengimbau agar donor darah SKPA dilakukan bertahap karena ada komponen tertentu dari darah yang hanya bisa digunakan 6 jam pasca darah didonorkan. Oleh karena itu, kami menyarankan agar donor SKPA ini dilakukan bertahap, bukan setiap hari,” kata Ratna.
Ratna menambahkan, UTD PMI Banda Aceh membutuhkan 50 hingga 100 kantong darah per hari, untuk memenuhi kebutuhan darah di Kota Banda Aceh dan sekitarnya.[]
Comment