Banda Aceh|aksesharian-Pertanian adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Aceh. Kontribusi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor ini juga sangat tinggi, mencapai 30 persen. Oleh karena itu sangat wajar jika Pemerintah Aceh memberi perhatian besar pada sektor ini.
Hal tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh Bukhari, saat membacakan sambutan tertulis Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, pada pembukaan Aceh Agro Expo 2019, di Lapangan Blang Padang, Jum’at (15/11/2019) sore.
“Pertanian adalah sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Sektor ini juga paling berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Aceh. Setiap tahun kontribusi sektor ini bagi PDRB Aceh mencapai 30 persen, jauh melebihi sektor-sektor lainnya. Oleh karena itu, wajar jika Pemerintah Aceh memberi perhatian besar bagi sektor ini, karena Aceh salah satu lumbung pangan nasional,” ujar Bukhari.
Bukhari mencontohkan, tahun 2018 lalu, produksi gabah Aceh mencapai 2,5 juta ton, sementara kebutuhan lokal hanya 1,1 juta ton Gabah Kering Panen (GKP). Sehingga tahun lalu Aceh surplus gabah 1,3 juta ton.
“Tahun ini kita menargetkan produksi gabah Aceh berkisar 2,7 juta ton. Peningkatan produksi itu kita harapkan bisa memperkuat kontribusi Aceh bagi kebutuhan pangan nasional agar cita-cita bangsa untuk menciptakan pangan mandiri dapat terwujud,” kata Bukhari.
Tak hanya padi atau gabah, pertanian Aceh juga unggul di berbagai komoditi lain, seperti jagung, kedelai dan cabe merah. Aceh juga kaya dengan hasil perkebunan, seperti kopi, kakao, kelapa sawit, nilam dan karet. Aceh juga terkenal dengan hasil produk peternakan dan perikanannya yang cukup besar.
Namun, sambung Bukhari, harus diakui bahwa semua potensi itu belum dikelola dengan maksimal. Karena itu, peluang meningkatkan hasil pertanian itu masih terbuka lebar, sebab masih banyak lahan dan sumber daya lain yang belum dioptimalkan.
Untuk itu, Bukhari mengimbau masyarakat Aceh agar mau memaksimalkan semua potensi yang ada, dengan melibatkan generasi muda untuk menggerakkan sektor ini. Apalagi teknologi pertanian dewasa ini kian berkembang.
“Pemerintah Aceh tentu akan sangat bangga jika anak muda milenial Aceh mau terjun dan aktif di sektor pertanian. Kita percaya, anak muda memiliki etos kerja yang tinggi dan adaptif terhadap teknologi,” kata Bukhari.
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong ini menjelaskan, hari ini Pemerintah Aceh akan mengirim 20 orang petani milenial untuk mendalami ilmu pertanian di Songkhla, Thailand.
“Harapan kita tentu saja, anak-anak muda ini kelak menjadi motor bagi penggerak semangat generasi muda Aceh untuk terjun di bidang pertanian.”
Bukhari juga menambahkan, untuk mendorong semangat bertani, sekaligus memperkenalkan potensi pertanian Aceh bagi masyarakat luas, Pemerintah Aceh rutin menggelar Pasar Tani, setiap Rabu pada minggu ke-II dan minggu ke-IV di setiap bulan, di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh.
“Kami optimis, Pasar Tani ini akan memudahkan masyarakat mendapatkan komoditi pangan dengan harga murah, juga untuk memberi ruang interaksi bagi petani dan konsumen untuk saling berdiskusi dan berbagi terkait kiat bercocok tanam,” kata Bukhari.
Untuk diketahui, Aceh Agro Expo 2019 adalah pameran kolosal yang berlangsung selama 3 hari (15-17/11). Kegiatan ini menampilkan aneka komoditi pertanian Aceh. Tidak hanya komoditi andalan Aceh, tapi juga memaparkan data pertanian, peternakan, dan perikanan Aceh.
Pada kegiatan ini juga digelar Aceh Horti Expo yang memperkenalkan sekaligus mempromosikan buah-buahan, sayur-sayuran, biofarmaka dan tanaman hias yang potensial untuk dikembangkan sehingga mampu meningkatkan dan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat Aceh.
“Dengan penyelenggaraan pameran ini, kita tentu berharap masyarakat akan semakin tergugah dan tercerahkan untuk memanfaatkan komoditi lokal, sehingga semakin berkembang dan tidak kalah dengan produk pertanian luar,” imbuh Bukhari.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan rembug utama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh serta Lomba Asah Terampil Petani Aceh (LATPA) yang merupakan ajang adu cerdas tentang pertanian bagi kelompok tani. Nantinya, pemenang lomba akan mewakili Aceh pada kegiatan PENAS ke-16 Tahun 2020 di Padang.
“Mari kita sukseskan expo ini, sehinga dapat memacu semangat kita memperkuat sektor pertanian. Dengan demikian status Aceh sebagai lumbung pangan nasional dapat kita tingkatkan di masa depan. Semoga semangat memperkuat potensi pertanian Aceh dapat terus ditingkatkan sehingga dapat berkontribusi lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi Aceh,” pungkas Bukhari.
Pembukaan Aceh Agro Expo 2019 ditandai dengan pemukulan Rapai oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, A.Hanan serta sejumlah pejabat lainnya.
Comment