Gaza-Pejabat kesehatan di Jalur Gaza mengatakan lebih dari 20.000 warga Palestina tewas dalam perang antara Hamas dan Israel. Jumlah tersebut nyaris mencapai satu persen dari populasi wilayah tersebut sebelum perang.
Laporan Associated Press, Jumat (22/12/2023). Hanya butuh sepuluh minggu untuk membuat lebih dari 80 persen penduduk Gaza mengungsi.
Serangan besar-besaran Israel juga menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir kecil tersebut yang dikuasai Hamas.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya mendokumentasikan 20.057 kematian hingga pertempuran terkini.
Kementerian Kesehatan Gaza tidak membedakan antara kematian kombatan dan warga sipil. Sekitar dua pertiganya adalah perempuan atau anak di bawah umur dengan setidaknya 53.320 lainnya terluka.
“Setidaknya 390 orang tewas dan 734 lainnya terluka dalam 48 jam terakhir karena komunikasi di Jalur Gaza terganggu,” kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Laporan WAFA News Agency menyebutkan enam warga sipil tewas. Laporan itu juga menyebutkan sejumlah warga sipil lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Khan Yunis, di selatan Gaza.
Jenazah korban dan puluhan korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Nasser di kota tersebut Di kamp pengungsi Nusseirat, di Gaza tengah, serangan udara Israel terhadap rumah-rumah mengakibatkan lebih banyak korban dan cedera.
Di Jalur Gaza utara, seorang anak tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel terhadap satu rumah. Rumah tersebut menampung para pengungsi di kamp pengungsi Jabalia.
Sementara itu, tim penyelamat dan ambulans mengevakuasi 9 jenazah korban, termasuk seorang ibu dan lima putrinya. Mereka dievakuasi setelah pengeboman terhadap rumah di Jabalia.
Di Rafah, selatan Gaza, delapan warga sipil tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel. Serangan itu menargetkan dua rumah tempat tinggal.
Tiga di antaranya tewas di rumah milik keluarga Daheir sebelah barat Rafah. Semua korban diangkut ke Rumah Sakit Kuwait di Rafah.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan menerima banyak panggilan mengenai penembakan di Nazzala di Jabalia, Gaza utara. Namun, tim penyelamat dan ambulans kesulitan mencapainya karena intensitas serangan.
Lihat >>>Sumber
Comment