Jakarta-Pemerintah Arab Saudi baru saja mengumumkan bahwa pemerintah telah memberikan izin untuk para jemaah seluruh dunia untuk umrah di masa pandemi Covid-19.
Kebijakan tersebut mulai diberlakukan sejak Senin (9/8/2021) kemarin dengan aturan hanya sebanyak 2 juta pengajuan setiap bulannya.
“Kementerian telah berkoordinasi dengan otoritas terkait lainnya sebelum dimulainya musim Umrah 2021/2022, untuk mengembangkan mekanisme eksekutif dan menciptakan lingkungan yang aman dan mudah diakses bagi para jemaah umrah sepanjang perjalanan mereka mencapai keamanan, keselamatan dan kesehatan,” kata Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Abdulfattah bin Sulaiman Mashat, dikutip melalui Kantor berita Saudi SPA, Selasa (10/8/2021).
Sementara diketahui sebelumnya jika pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan 60.000 jamaah umrah yang terbagi dalam delapan periode, tapi sekarang meningkat menjadi 2 juta per bulan.
Nantinya, pendaftaran umrah juga akan dilakukan melalui sistem layanan dan tindakan pencegahan yang terintegrasi.
“Kementerian sedang bekerja untuk menentukan negara asal jamaah umrah dan jumlah mereka secara berkala sesuai dengan klasifikasi tindakan pencegahan serta persyaratan bagi negara asal jamaah dan pengunjung yang datang ke Saudi,” kata Mashat.
Sementara itu, diketahui pula jika selama pandemi, pelaksanaan umrah dibatasi, hanya warga Saudi dan penduduk asing yang tinggal di negara itu yang dizinkan melakukan ibadah di Masjidil Haram dengan kapasitas 30 persen atau 6.000 orang per hari.
Namun, pada akhir Juli lalu, pemerintah kerajaan Arab Saudi menyebutkan sembilan negara tidak dapat melakukan penerbangan langsung, yakni India, Indonesia, Pakistan, Turki, Mesir, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, dan Lebanon.
Jemaah umrah dari sembilan negara itu harus transit di negara ketiga di luar sembilan negara tadi untuk melakukan karantina selama 14 hari, sebelum terbang menuju Arab Saudi.
Comment