Danau Laut Tawar Jadi Destinasi Pariwisata Potensial

Jakarta–Pemerintah menaruh perhatian besar dalam pembangunan di kawasan-kawasan yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya di kawasan Danau Laut Tawar, Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sofyan Djalil mengatakan bahwa dalam pengembangan kawasan Danau Laut Tawar dirasa perlu memperhatikan kembali penataan ruang agar dapat menjadi destinasi pariwisata potensial.

“Tata ruang penting sekali di daerah sekitar Danau Laut Tawar, saya pikir ini perlu kita tata kembali,” kata Sofyan Djalil dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).

Sofyan Djalil juga menambahkan bahwa Pemerintah saat ini tengah menyiapkan pengembangan kawasan food estate.

“Inisiatif pemerintah yakni ingin membuat food estate sebagai model yang memperkenalkan teknologi dalam bidang pertanian terutama tanaman pangan yang sudah dicoba di Humbang Hasundutan yang mempunyai model pegunungan dan saya pikir food estate bisa di Aceh,” kata Menteri ATR/Kepala BPN.

Penggunaan energi baru dan terbarukan juga menjadi salah satu perhatian dari pemerintah. Sofyan Djalil mengatakan pemerintah sedang menggodok Perpres tentang energi baru dan terbarukan terutama tarif Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang mana di daerah hutan yang masih bagus tentu potensi mikro hidronya masih cukup besar, hanya saja terdapat beberapa tantangan seperti logistik, transportasi hingga akses dikarenakan jauh dari jaringan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza mengatakan kawasan Danau Laut Tawar yang memiliki luas 5.472 hektare dan di dataran tinggi Tanah Gayo memiliki potensi sebagai sumber air, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), irigasi, perikanan, wisata dan sebagainya.

Di tengah potensi yang ada di kawasan Danau Laut Tawar terdapat permasalahan seperti pencemaran air, perambahan kayu illegal dan overfishing.

“Pengelolaan Kawasan Danau Laut Tawar memerlukan koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah antara Pemkab Aceh Tengah, Pemkab Bener Meriah, Pemprov Naggroe Aceh Darussalam dan Pemerintah Pusat,” ujar Hammam Riza.

Ketua Umum METI, Surya Darma mengatakan ke depan energi yang akan digunakan ialah yang ramah lingkungan.

“Di kawasan Aceh Tengah, Bener Meriah adalah bekas kawasan yang mempunyai potensi luar biasa dengan potensi yang sangat besar itu di sana ada danau, sumber-sumber air, perkebunan luar biasa dan ini kalau bisa kita manfaatkan secara komprehensif dengan menggunakan berbagai sumber yang ada, insyallah akan bisa meningkatkan menjadikan sebuah kawasan secara nilai ekonomi,” pungkasnya.

 

 

 

Sumber; rri.co.id

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *