Banda Aceh|aksesharian- Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan, melepas empat tim untuk bersiaga di empat lokasi posko perbatasan antara Aceh dan Sumatera Utara. Tim di bawah Dinas Perhubungan Aceh itu nantinya akan mencatat data perjalanan pemudik yang pulang ke Aceh melalui pintu masuk darat.
Pelepasan tim tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, di Terminal Tipe A Batoh, Senin, (20/4). Ada pun empat lokasi perbatasan tersebut, yaitu, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Subulussalam dan Aceh Singkil.
Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, mengatakan, pihaknya mengirim empat tim yang terdiri dari 28 orang untuk ditugaskan di posko perbatasan antara Aceh dan Sumatera Utara.
Junaidi mengatakan, tim tersebut nantinya akan mensosialisasikan dan memandu para pemudik untuk melaporkan riwayat perjalanan dan tujuan kepulangan nya di aplikasi sapamudik.id. Aplikasi itu dibuat melalui kerjasama Pemerintah Aceh dengan Universitas Syiah Kuala di Depo Trans Koetaradja komplek Terminal Batoh.
“Dalam situasi pandemi virus corona ini kita harapkan masyarakat tidak melakukan mudik. Jika terlanjur mudik, maka tolong dilaporkan melalui aplikasi sapamudik. Nantinya tim perbatasan ini akan mensosialisasikan aplikasi ini kepada pemudik yang pulang ke Aceh,” kata Junaidi.
Junaidi mengatakan, aplikasi sapamudik itu berfungsi untuk menghimpun data pemudik yang pulang ke Aceh, baik riwayat perjalanan maupun tujuan kepulangan pemudik. Setiap pemudik yang pulang ke Aceh diwajibkan untuk melapor di aplikasi tersebut.
“Jadi lewat aplikasi ini kita bisa tahu peta persebaran orang-orang yang mudik dari luar Aceh. Data ini sangat bermanfaat bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan penanganan penyebaran virus corona,” ujar Junaidi.
Junaidi berharap, data dan info pemudik dari aplikasi tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota sampai kepala desa untuk merumuskan kebijakan dalam penanganan penyebaran virus corona.
Sementara itu, Ketua DPD Organda Aceh, H. Ramli, mendukung operasional aplikasi “Sapamudik” dan menghimbau kepada pengusaha angkutan untuk mengarahkan penumpang melakukan pengisian data di aplikasi itu.
“Pengisian data ini wajib dilakukan oleh pemudik dan dianjurkan lebih awal sebelum mudik agar tidak terjadi antrian panjang di perbatasan,” kata Ramli.[]
Comment