Aceh Besar – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Dyah Erti Idawati, mengapresiasi seluruh Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Aceh yang telah sukses menyelenggarakan perlombaan melukis payung.
Perlombaan yang diikuti oleh guru dan murid taman kanak-kanak dan PAUD se-Aceh tersebut digelar sebagai bagian dari memeriahkan peringatan Hari Ibu tahun 2020. Kamis (7/1/2021).
“Bukan perkara mudah menggelar kegiatan semacam ini di tengah menghadapi pandemi corona. Jadi saya sangat kagum dan bersyukur dengan kegigihan dan kekompakan para guru PAUD dan TK se -Aceh, dengan hasil dana swadaya sudah bekerja dengan maksimal, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,” kata Dyah saat membuka sekaligus menyerahkan langsung penghargaan kegiatan itu, di aula Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Aceh.
Kegiatan ini, tutur Dyah, dapat dijadikan sebagai momentum tepat dalam menumbuhkan kreativitas guru dan anak dalam mengembangkan potensi intelektual, keterampilan, dan minat terhadap seni, terutama anak-anak. Sebab, 90 persen fisik otak anak terbentuk di usia lima tahun, yang disebut golden age.
Oleh karenanya, melukis menjadi sebuah media yang bagus untuk anak, sehingga mereka bisa belajar untuk percaya pada kemampuannya, mencocokkan warna, mengambil keputusan warna yang digunakan, memahami media dan alat yang digunakan, serta mempraktekkan teknik menggambar yang sudah dipelajarinya.
Maka itu, Dyah berharap kepada seluruh jajaran IGTKI, para Bunda PAUD Kabupaten/Kota, serta guru-guru TK di seluruh Aceh agar terus meningkatkan etos kerja yang representatif dengan tetap bersemangat bekerjasama dan bermitra secara sinergis, baik dengan pemerintah maupun dengan masyarakat.
Bukan hanya itu, di sisi lain, kata Dyah orang tua juga harus memberikan dukungan belajar terhadap anak dengan tidak menuntut anak kompetitif dalam memenangkan lomba ataupun belajar. Namun, hendaknya orang tua harus mampu mengayomi dan menerima dengan tulus apapun kondisi anak dengan memberikan arahan, perlindungan, dan dukungan yang positif untuk menjadikan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Anak kalau kita tuntut terus harus juara, mereka juga akan stres dan tentunya akan merusak psikologi anak, bisa jadi anak akan cenderung pemarah dan malah akan sulit kita ajak bicara,” kata Dyah.
Selain itu, Dyah juga mengingatkan kepada orang tua juga harus menjaga dan memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi anak. Hal ini guna meminimalisir terjadinya stunting pada anak yang mana akan berdampak pada kecerdasan anak.
Acara tersebut menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta para tamu undangan juga diwajibkan mengukur suhu tubuhnya, guna mencegah penularan Covid-19.
Turut hadir dalam acara itu, Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Aceh Safrida Yuliani, Kepala Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) As’ari, dan Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Aceh Eliyanti.[]
Comment