aksesharian.com | 12 Maret 2019
Sebuah cincin pelangi menjelajahi terlihat di beberapa wilayah Banda Aceh dan sekitarnya pada Selasa (12/03/2019) sekitar pukul 12.00 WIB Siang Hari.

Fenomena ini sebenarnya adalah halo Matahari.
Halo Matahari terjadi karena pembiasan cahaya Matahari oleh awan tinggi nan tipis yang disebut awan Cirrus, terutama jika awan itu mengandung butiran-butiran mikro berstruktur lempeng heksagonal. Jadi proses pembentukan halo Matahari mirip dengan pelangi.
Bedanya, pada pembentukan pelangi, posisi Matahari ada di belakang kita. Sementara tetes-tetes hujan ada di depan kita.
File Cahaya Matahari lalu dibiaskan oleh tetes-tetes air hujan tersebut dan dipantulkan dengan sempurna sebagai Arahnya berkebalikan dari Arah datangnya cahaya Matahari.
Proses ini membentuk busur cahaya setengah lingkaran yang dilengkapi komponen warna hingga membentuk pelangi.
Sementara di halo Matahari, awan dan Matahari ada di depan kita. Cahaya Matahari dibiaskan butir-butir es dalam awan tanpa dipantulkan lagi.
Halo Matahari sering terlihat di waktu Dhuhur. Durasi matahari tergantung posisi Matahari dan dinamika awan Cirrus itu sendiri. Ada yg berjam jam, ada pula yg pendek saja.
Halo Matahari biasa terjadi siang atau matahari terbit tepat di atas kepala. Sudut Tegak lurus itu membuat warna yang terbiaskan tak selengkap pelangi.