by

Nenek di Aceh Jaya mengandung hingga 42 tahun

Calang – Aneh tapi nyata, seorang nenek di Aceh Jaya bernama Rukiah (58), warga Desa Alue Ambang, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, mengandung anak pertamanya hingga 42 tahun lamanya.

Padahal pada umumnya wanita mengandung hanya sampai 9 bulan lamanya.

Rukiah kepada Antara saat menjalani perawatan di RSUD Teuku Umar Calang, Senin menyampaikan bahwa dirinya sengaja menyembunyikan hal tersebut kepada khalayak ramai, karena permintaan ibunya untuk tidak dilahirkan, dan kini berada di kandungan sudah selama 42 tahun.

“Saat hamil anak kedua, Irwanita (39), memang anak yang telah saya kandung tersebut tidak lahir walaupun saat setelah melahirkan pihak mudem (dukun beranak) meminta agar dilahirkan,” ujar dia.

Namun dengan adanya permintaan orang tua agar tidak dilahirkan, ia memutuskan untuk mendengarkan apa kata ibunya untuk tidak dilahirkan anak pertamanya, katanya saat sedang berobat ke RSUD Teuku Umar Calang karena  darah tinggi.

Rukiah bercerita bahwa saat hamil anak kedua, anak  pertamanya yang tidak lahir berada di sebelah kanan kandungan, sedangkan anak yang kedua berada di sebelah kiri,  hingga melahirkan anak ketiga Dedi Saputra (34) berjalan normal tidak adanya hambatan apapun hingga saat ini dirinya sudah memiliki cucu.

Rukaiah menambahkan, anak pertama yang dikandungnya sempat bergerak-gerak hingga telah sampai usia 9 bulan, namun tidak lahir–lahir walaupun sempat mengalami kesakitan seperti orang mau melahirkan.

“Saya sempat mengalami sakit hingga tiga bulan tidak bisa bekerja ke sawah, saat itukan tidak ada bidan seperti saat ini yang ada hanya mudem (dukun beranak),” ujar Rukiah.

Rukiah menyampaikan bahwa dulu ia menikah pada umur 15 tahun dengan suaminya Zanun yang kini berusia 68 tahun.

“Saya dulu memang menikah muda pada 43 tahun silam, saat itu umur Saya sekitar 15 tahun, saat mengandung anak pertama sempat mengalami sakit seperti orang mau melahirkan namun tidak lahir hingga mengandung sudah mencapai 42 tahun lamanya dan hingga kini,” katanya.

Ia menuturkan memang orang-orang sempat bertanya-tanya dengan kondisi perut yang masih membesar sebagaimana orang sedang hamil, dan memutuskan untuk merahasiakannya dan pada akhirnya dirinya memakai pakaian yang sedikit lebih besar hingga tidak diketahui orang lain seperti yang baju dipakainya saat ini.

“Memang kini bayi dalam kandungan saya tidak bergerak lagi namun saya merasa nyaman dan telah menyatu, hingga saya merasa lebih mudah dalam mencari rejeki,” katanya.

Rukiah menyampaikan bahwa dirinya masuk rumah sakit sudah sejak malam Jumat lalu bukan diakibat sakit kandungan namun dikarenakan darah tinggi, dan sempat tidak sadar dirinya dirawat.

“Saya sudah lakukan USG dokter kandungan memang hamil, namun ini semua kuasa Allah, sehingga saya masih hamil,” tuturnya.

Sementara itu,  Zanun (68) yang juga menjabat sebagai Kepala Lorong Gampong (desa) Alue Ambang, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, menyampaikan bahwa memang ini semua karena kehendak Allah hingga istrinya dapat mengandung hingga saat ini setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter memang hamil namun tidak melahirkan anak tersebut sebagaimana amanah orang tua.

“Anak dalam kandungan istri saya saat mengandung dulunya memang bergerak-gerak sebagaimana wanita lainnya mengandung, saat dipegang kita merasakan ada yang sedang bergerak-gerak di perut istri, namun kala melahirkan anak kedua tidak adanya masalah hingga saat ini,” Kata Zanun.

Sejauh ini, katanya, dirinya belum mengetahui kapan bisa pulang dikarenakan memang masih menunggu masuk dokter pada hari ini untuk diperiksa kembali, apakah sudah diperbolehkan pulang.

“Semoga istri segera membaik namun kini telah lebih baik kondisi kesehatan sejak beberapa hari yang lalu,” ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Teumu Umar Calang, dr Eka rahmayuli mengatakan memang ada kasus tersebut seperti yang terjadi di India namun sangat langka.

“Setelah kami konfirmasi dengan dokter kandungan, dr Edi Sabara Sp OG selaku dokter kandungan RSUD Teuku Umar,  pasien tersebut mengalami kehamilan di luar kandungan, sehingga mengakibatkan bayi tidak ada jalan keluar dan kondisi bayi telah membatu,” katanya.

Pihak keluarga memang mengharapkan kasus tersebut untuk diangkat ke publik dikarenakan dianggap sebagai penjaga.

“Kondisi dulu kan peralatan medis tidak ada seperti operasi cesar baik itu USG sehingga mengakibatkan tidak dapat dioperasi seperti saat ini. Jika adanya yang hamil di luar kandungan dapat dilakukan operasi,” kata Eka.

Sumber: ANTARA

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed